Dari sekian banyak bahan polyflex yang beredar di
Indonesia, ada banyak merek. Ada merek yang sudah bertahan cukup lama di
Indonesi, dan masih banyak lagi produk-produk terutama yang berasal dari China,
Taiwan, Japang, Korea, Jerman yang masuk ke
pasar. Sedangkan merek-merek yang merajai pasaran di Indonesia adalah
Siser, Flesso, Rhinopolyflex. Beberapa keunggulan yang menjadikan Printable
Polyflex layak saya rekomendasikan kepada Anda adalah sebagai berikut:
- Biaya produksi yang relatif terjangkau dengan mutu sangat bagus.
- Super tipis
- Tingkat kelenturan yang sangat tinggi (super flexible).
- Sangat lembut di sentuh pada hasil akhir yang sudah menempel di kain.
- Daya tahan yang lama.
- Cocok untuk berbagai jenis bahan seperti Katun, Ployester, Nylon, Lycra, Spandex, Kulit atau bahan dari serat alami maupun buatan.
- Aplikasi yang luas baik untuk Fashion dan Industry Safety
- Bisa dikombinasikan antara satu produk pabrikan satu dengan lainnya.
- Dengan sedikit trik maut dari kami yang aman dan tidak ribet, bahan Printable Polyflex bisa diaplikasikan dengan printer rumahan biasa, tidak harus dengan mesin digital plotter yang berharga ratusan juta rupiah, dan hanya menggunakan tinta art-paper saja, so tidak perlu menggunakan tinta eco-solvent yang malah bisa cepat merusak print head Anda.
- Bisa dikerjakan dengan mesin heat press ataupun setrika pada suhu yang relatif rendah. Suhu yang direkomendasikan jika menggunakan mesin heat press adalah 180 derajat celcius, selama kurang lebih 10 detik. Jika menggunakan setrika, setel knob pengatur suhu ke setelan kain katun (cotton), tunggu sampai mesin setrika mencapai puncak panas yang ditandai dengan bunyi klik dan lampu indikator mati, pres di atas Printable Polyflex yang di atasnya sudah diberi kertas atau plastik tahan api (teflon). Tekan secara kuat (yup harus kuat tekanannya) dan merata saat menyetrika gambar dan gerakkan setrika secara perlahan selama beberapa menit (ada banyak sisi yang harus disetrika dan masing-masing sisi sekitar 10 detik), semua sudut dan sisi gambar dipastikan disetrika rata, jika tidak hasilnya akan kurang maksimal. Setelah proses sertrika, langsung kelupas kertas dari permukaan kaos secara perlahan.
Berikut ini adalah gambar dari beberapa jenis dan merek
polyflex yang umum kita temukan di pasaran cetak digitaldiIndonesia
Ada dua jenis utama produk polyflex di pasaran, yaitu
printable dan non-printable. Yang non-printable tidak bisa diprint karena sudah
memiliki warna sendiri yang beraneka ragam, sedangkan yang printable bisa
diprint dengan menggunakan digital printer (wide format flat-bed printer or
plotter) dengan tinta eco-solvent, seperti yang disarankan oleh pabrikannya.
Saya yang sejak bertahun-tahun yang lalu tergila-gila dengan desain grafis
digital, dan banyak menghabiskan waktu untuk mencipkan zat coating yang bisa
diaplikasikan di berbagai macam media, merasa kesal sekali, karena terus
menerus gagal memproduksi material coating yang pas untuk bahan polyflex. Saya
sudah menyerah dengan usaha yang terus menerus gagal tersebut, dan bertekad
menyimpan uang untuk membeli mesin impian tersebut. Tapi apa daya, setelah
sekian waktu Tuhan nampaknya belum mengijabah keinginan saya tersebut. Akhirnya
eksperimen lama terus saya lanjutkan tanpa kenal lelah, hingga pada suatu titik
waktu, Allah memberikan pencerahan, saya mendapatkan sebuah trik yang benar-benar
berhasil. It works 100 percent. Eureka!!! Alhamdulillah, Allahu Akbar. Terbayar
sudah jerih payah tersebut.
Sejak saat itu saya secara kontinu membuat kaos bergambar
dengan bahan printable polyflex sampai saat ini. Dan sampai saat ini pula,
printer yang saya gunakan kondisinya fine fine saja, tentu saja dengan
perawatan yang telaten. Akan tetapi lewat eksperimen yang kami lakukan
bertahun-tahun dengan menghabiskan biaya yang tidak sedikit, kami akhirnya
mampu menciptakan trik sederhana untuk mengakali bahan printable polyflex agar
bisa diprint dengan printer Epson biasa dengan menggunakan tinta art-paper.
Sungguh awalnya saya bertekad untuk menyimpan trik ini untuk saya sendiri, tapi
saya merasa tidak nyaman lantaran kenapa saya menyimpan sesuatu yang sebenarnya
sangat bermanfaat untuk orang lain, terutama yang sangat membutuhkannya.
Sekarang saya dengan bangga memberitahukannya kepada Anda, 100% free, dengan
harapan Anda juga bisa melakukannya tanpa harus membeli mesin digital printer
format lebar yang berharga lebih dari Rp 100 juta.
Ada memang cara lain, yaitu dengan melemparkan ke pihak
lain, print shop, yang memiliki digital
printer dengan tinta eco-solvent tersebut. Tapi ada banyak kelemahan kalau Anda
memutuskan dengan cara ini, yaitu desain yang Anda buat dengan susah payah bisa
diambil pihak lain, dan alasan lainnya seperti Anda menggantungkan kualitas
cetak pada pihak lain. Belum lagi kalau misalnya Anda ingin hasil cetak itu
Anda olah lagi di mesin cutting, belum tentu mereka mau menginstal software
bawaan dari mesin cutting Anda ketika melakukan proses pencetakan. Tanpa
software tersebut, cetakan Anda tidak akan dikenali oleh mesin cutting Anda.
Nah kebayang kan repotnya kalau tidak memiliki mesin printer sendiri.
Saya ingin sedikit trik dari saya ini benar-benar
bermanfaat untuk Anda semua, baik itu hobbyist seperti saya ini, atau untuk
siapapun yang bertujuan komersial, tidak masalah kok. Tujuan saya hanya beramal
ilmu ke masyarakat luas. Saya sebagai penemu pertama (the first inventor), yang
menemukan cara ini dengan susah payah, berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan
bertahun-tahun (beneran Bro!), dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit
(sampai sekarang masih bertumpukan bahan kimia yang gagal saya produksi untuk
memanipulasi cetak di atas bahan printable polyflex ini) ikhlas kok berbagi.
Sungguh ini adalah trik yang benar-benar mahal dan menghasilkan produk yang
nyaris sama dengan yang diproduksi menggunakan printer lebar berbahan tinta
eco-solvent.
Bagimana dengan paparan saya yang sangat panjang lebar di
atas? Saya paham tidak semua Anda tertarik, tidak mengapa karena memang trik
ini hanya cocok bagi Anda yang ulet, tangguh dan telaten. Tapi ingat segala
resiko bergantung kepada Anda semua. Resiko bisa diminalisir kalau Anda rajin
merawat printer Anda dan tahu banyak dengan trouble shooting printer jika ada
masalah.
Di atas sudah saya paparkan bagaimana saya mencoba beragam cara untuk memanipulasi agar printable polyflex bisa diprint dengan menggunakan printer Epson rumahan biasa, khususnya yang print-headnya cocok dengan tinta Durabrite. Mohon jangan gunakan trik ini jika printer Epson Anda print-head bawaannya untuk tinta dye, karena print head tersebut sangat rentan rusak jika menggunakan tinta art-paper ini, kecuali kalau Anda mau bersusah payah mengganti kartridgenya. Tinta Durabrite adalah tinta pigmen, dan tinta art-paper termasuk dalam kelompok tinta pigmen dengan tambahan additif khusus, sehingga tinta ini mampu menempel dengan baik di atas kertas yang permukaannya licin. Tapi tetap saja tidak semua media licin bisa digunakan dengan tinta art-paper ini.
Plastik mika, stiker vinyl, printable polyflex termasuk
media yang tidak bisa dicetak dengan tinta art-paper. Tadinya saya fokus
menciptakan campuran zat coating yang bisa menempel sempurna di printable
polyflex, dan ketika nanti di press ke kaos bisa bertahan lama. Hasilnya amat
sangat mengecewakan. Boleh dikatakan gagal total. Sudah banyak uang dan waktu
terbuang. Tapi itulah, kegagalan memaksa saya berpikir terus mencari solusi.
Akhirnya saya memutuskan tanpa menggunakan zat coating sama sekali.
Di sinilah saya mulai berkreasi. Ketika mencetak dengan
tinta art-paper ke media licin yang tidak berpori seperti plastik mika, stiker
vinyl, dan printable polyflex ini adalah hasil pasti yang akan anda dapatkan;
TINTA MENEMPEL LUMAYAN BAIK DI MEDIA-MEDIA TERSEBUT, TETAPI HASIL CETAKNYA
MELEBAR (MBLOBOR). Dan pastinya image yang tercetak seperti ini sama sekali
tidak bisa dimanfaatkan. Ini sebenarnya biang kerok permasalahannya: tinta
art-paper butuh waktu lebih lama untuk kering di media-media licin tidak
berpori tersebut. Jadi ketika print-head menyemburkan tinta art-paper tersebut,
belum kering sudah ditindih dengan semburan tinta berikutnya, dan akibatnya tentu
saja hasil cetaknyanya akan melebar, alias mblobor. Itu saja masalahnya. Dan
masalah lain, tinta art-paper tidak menempel sempurna, masih ada kemungkinan
bisa terkelupas. Akhirnya saya sampai pada ide ini; bagaimana caranya agar
tinta art-paper bisa kering seketika ketika disemburkan sehingga cetakannya
nanti tidak melebar.
Akhirnya ketemu ide ini, LAMPU PEMANAS. Nah di sini saya
mencoba-coba dengan menggunakan lampu yang menghasilkan panas optimal yang cukup
untuk mengeringkan tinta art-paper tatkala disemburkan dari prin-head. Semua
lampu yang menghasilkan panas sudah saya coba, dan hasilnya alhamdulillah memuaskan.
Tapi dari sekian jenis lampu itu, saya suka dengan lampu infra-red yang biasa
digunakan untuk terapi panas, yang sudah dilengkapi dengan tombol putar untuk
mengatur tingkat cerah/terang/panasnya, bergantung pada jenis dan merek tinta
art-paper yang gunakan. Kalau di kota Anda tidak ada, Anda bisa bikin sendiri
kok. Untuk pengatur panasnya gunakan saja pengatur tingkat kecerahan/terang
lampu yang banyak dijual di toko elektronik di kota Anda.
Maaf saya tidak menyertakan merek, karena intinya lampunya
cukup panas gitu aja. Dan maaf juga jika saya tidak menyertakan gambar pemandunya.
Anda cukup membayangkan pasti bisa kok. Yang penting, lampunya cukup panas,
gunakan juga cap agar terang dan panas lampu bisa fokus, dan ada pengatur
tingkat terang/cerah lampu. Itu saja. Arahkan lampu dari samping, bisa dari
kiri atau kanan, awas jangan mengenai langsung ke nozzle print-head. Sesudah
digunakan, ganti segera dengan kartridge yang sudah diisi dengan cairan
pembersih dan lakukan proses cleaning agar nozzle print-head tetap dalam
kondisi baik. Ingat jangan terlalu lama Anda menggunakan tinta art-paper,
karena tinta jenis ini sangat tidak direkomendasikan oleh pabrikannya. Saya melakukan
praktek ini dengan menggunakan printer Epson lama saya yang masih belum ada
infusnya seperti yang sekarang banyak terdapat di pasaran. Nah jika printer
Anda menggunakan infus pabrikan, trik ini perlu penyesuaian. Nah itu adalah PR
Anda, hahaha.... Mudah-mudahan sekelumit trik ini bisa memberi manfaat buat
Anda semua.
Pencerahan sekali buat kita yg mau usaha print digital dengan modal usaha yg minim. Saya baru beberapa Minggu coba usaha sablon digital dgn transfer paper dan sedang mencoba print dgn media polyflex printable. Yg mau saya tanyakan dan minta k pada admin cara pemasangan infra red pd printer Epson TX 121X milik saya dan sy sudah menggunakan tinta art paper pada tank infus (modifikasi)???
BalasHapusTerimakasih ini sangat membantu....
HapusKABAR BAIK!!!
Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.
Pencerahan sekali buat kita yg mau usaha print digital dengan modal usaha yg minim. Saya baru beberapa Minggu coba usaha sablon digital dgn transfer paper dan sedang mencoba print dgn media polyflex printable. Yg mau saya tanyakan dan minta k pada admin cara pemasangan infra red pd printer Epson TX 121X milik saya dan sy sudah menggunakan tinta art paper pada tank infus (modifikasi)???
BalasHapusTerimakasih ini sangat membantu....
nice,..tapi Kalo ada gambarnya akan lebih jelas...mkasih ilmunya :D
BalasHapusKonsepnya jadi kyk printer UV gt ya om??kalau bisa sambil cantumin gambar printer sama hasilnya
BalasHapusSemoga berpahala...
BalasHapusKebayang sih caranya, cuma tingkat panasnya aja yang blom terbayang.
BalasHapuspolyflex nya harus warna putih ?
BalasHapussesuaikan saja sama warna kehidupan
Hapusapakah masih teori atau memang sudah pasti??
BalasHapusdalam proses menghayal
Hapussudah dicoba dan 100 persen work
BalasHapusthank you admin
ini lampunya pas dekat head apa diluarnya ya gan
Hapussetelah baca artikel ini, jadi ada inspirasi hehehheee....dan akhirnya BERHASIL... tks om
BalasHapusNice Info. Panats di juluki Suhu Adminya
BalasHapusbisa kirim fotonya om.... saya mau praktekkan
BalasHapusSaya sdh coba tapi gagal gan pakai epson l 300...
BalasHapusbakar printernya bang
HapusTerimaksih infonya sangat membantu sekali saya jdi tidak salah langkah karna keterbatasan modal
BalasHapus